Selasa, 24 Desember 2013

Tertahan Dalam Darah dan Daging

Aku mulai mengangga
Menghirup ion kerinduan dalam udara
Nafas yang terpenggal menangkap bayang
Mata yang memandang menangkap kabut
Nyawa tinggal setengah Jiwa sudah hilang terbawa

Apa yang tertarik tak dapat diambil
Apa yang tercinta tak dapat disewa

Hanya hujan yang menyeka rasa dalam kebisingan
Dan air tak terbatas terlantar dibawah telapak kaki
Menuntun ke arah pertentangan hati
Mulut ingin memaki
Bibir ingin bergeming
Tapi keingginanku hanyalah embun

Dan sebentar lagi matahari akan melempar sinar penghilang jejak
Dimana malam dan embunku harus hilang dan tertahan dalam wujud darah dan daging

Kamis, 05 Desember 2013

Batas Kabut

         Semua orang tahu nafsu itu nyata.Tapi tak banyak yang mengakui keberingasanya yang tanpa batas.Namun banyak juga yang menerima kelewat batas.Lalu mana yang baik.Mengikuti mayoritas atau minoritas.ATAU memakai topeng minoritas dengan tubuh mayoritas.Bila dilihat lagi,benarkah segala hal harus dilihat secara dikotomi.Diperdebatkan,diangkat menjadi lapangan orasi.Semua hal ini tak bisa sekeping-keping,dilihat satu-persatu sudut pandang.Maka hal tersebut harus dilihat secara menyeluruh.Dan tak hanya memegang lalu memasukkanya pada tas kehidupan masing-masing.Tapi ingat perbincangan tanpa batas hanya angan tanpa perbuatan.Karena batas adalah perantara.Layaknya tubuh yang menjadi rumah bagi jiwa kita.Kemudian mari kita buat batas :
Teman
Pasangan
Hubungan
Nyawa

Sejenak

Menghampiri langkah tercepat
Menginjak ribuan embun segar
Mataku telah lelah memandang,badan basah berbayang
Kakiku lengah ,membentur kabut nyatamu
Pertanyaan dan pernyataan bukan jawaban
Aku hanya ingin memeluk utuh
Menyergap lenganmu,menahan langkahmu
Mengunci jarimu disela jari jemariku
Dan menatapmu bukan kemarin atau untuk hari esok
Hanya sekarang,dimana sinar berenang

Aku tak berbual
Karena telah kusimpan waktu dari tahun-tahun sebelumnya.
Kuberbincang dengan sang kuasa,untuk menyimpan waktuku dalam lemari merah bergambar mawar putih.
Menyatakan mati untuk hidup hari ini.